LAMPUNG (BN)-Sementara, Ketua Komisi II DPRD Lampung, Wahrul Fauzi Silalahi, menegaskan jika memang ada oknum-oknum yang nakal akan segera diberikan sanksi, karena ini sangat merugikan petani.” Saya suka dan setuju dengan pihak ini karena jujur mau mengatakan bahwa banyak oknum-oknum yang bermain di dalam pendistribusian pupuk. Sehingga sejauh mana upaya PT Pupuk Indonesia ketika mendapatkan temuan terkait oknum-oknum yang nakal. Jangan sampai ada keterlambatan lagi karena sudah awal musim tanam,” tegasnya. Kelangkaan pupuk subsidi saat ini membuat para petani susah akan mendapatkan pupuk. Menanggapi hal, PT Pupuk Indonesia (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga mengakui bahwa memang ada oknum-oknum yang nakal atau Mafia pupuk, sehingga terjadi kelangkaan pupuk di Provinsi Lampung.Assistant Vice President PT Pupuk Indonesia wilayah Bengkulu-Lampung, Wiyanto mengatakan, memang ada beberapa masalah yang dialami ketika pendistribusian pupuk subsidi di wilayah Provinsi Lampung, dikarenakan diduga adanya oknum-oknum yang nakal, sehingga menyebabkan keterlambatan distribusi pupuk.“Kami selaku perwakilan pupuk Indonesia, PT Petrokimia Gresik dan PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) memohon dan meminta maaf karena permasalahan pupuk ini tidak selesai-selesai dari tahun ke tahun. Padahal kami telah melakukan pendistribusian pupuk subsidi dengan benar dan berdasarkan by name by adress,” katanya di Ruang Rapat Komisi II DPRD Lampung saat rapat dengar pendapat (RDP) terkait Kartu Petani Berjaya (KPB), Senin (8/2/2021).Menurutnya, selama ini penyaluran pupuk subsidi memang tidak semua jalur distribusi berjalan dengan mulus atau lancar-lancar saja.“Kami harus jujur tidak semua jalur distribusi ini berjalan mulus dan memang ada yang nakal baik itu distributor dan pengecer. Kemudian jika ada yang nakal kami kenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam artian dibawa ke jalur hukum ,” ucapnya.(advertorial)
